TUGAS
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BK
(TENTANG CYBER COUNSELING)
OLEH
NAMA :MELIANUS
L. TUATI
KELAS :C
NIM :1486201116
SEMESTER :II
FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN KEJURUAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS PGRI
KUPANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-NYA Sehingga makalah
”ini dapat terselesaikan dengan baik.Dengan segala daya upayah yang saya miliki kemampuan untuk menyusun makalah ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut terlibat dalam penulisan makalah ini. Makalah ini di buat
dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah teknologi
informasi computer dalam bimbingan dan konseling. saya berharap semoga
makalah ini yang telah saya buat ini dapat
bermanfaat. Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, jadi
penyusun mengharapkan saran dan kritik dan membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Kupang.
April 2015
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
DEPANi
KATA
PENGANTARii
DAFTAR
ISIiii
BAB
1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah1
B. Perumusan
Masalah2
C. Tujuan3
BAB
2 PEMBAHASAN
A. Konseling
dalam dunia maya4
B. etika5
C. konseling
melalui video callf facebook6
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan7
B. Saran8
Daftar
Pustaka9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di zaman
modern ini, setiap individu termasuk siswa dituntut siap bersaing meraih
kualitas hidup agar dapat mandiri. Tak jarang, dalam proses mencapai
kemandirian itu siswa menghadapi masalah yang membebani perkembangan fisik dan
psikologisnya. Kadang, permasalahan tersebut tidak mampu diatasi sendiri oleh
siswa. Mereka memerlukan pelayanan yang secara sistematis mampu membantu
mengentaskan masalah yang dihadapinya sehingga ia mampu mengembangkan dirinya
ke arah peningkatan kualitas kehidupan efektif sehari-hari (effective
daily living)
B. Rumusan
Masalah
1. Pengertian
konseling melalui dunia maya
2. Bagaimana konseling membantu siswa untuk memecahkan
masalah melalui dunia maya
C. Tujuan
Pembahasan
1. Untuk
mengetahui konseling melalui dunia maya
2. Untuk
mengetahui konseling melalui video callf facebook
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Konseling Dalam
Dunia Maya
Konseling
perorangan merupakan salah satu jenis layanan yang dapat dilaksanakan oleh guru
Bimbingan dan Konseling (BK) untuk membantu siswa dalam memecahkan
masalah. Andi Mapiare (1984) mendefinisikan konseling perorangan sebagai usaha
membantu klien secara tatap muka dengan tujuan klien dapat mengambil tanggung
jawab sendiri terhadap masalah yang dihadapi. Dari definisi konseling tersebut,
jelas bahwa dalam melaksanakan konseling peorangan antara konselor dan klien
harus tatap muka secara face to face.
Karena ada siswa yang sedang menghadapi masalah
genting dan ingin konseling dengan guru BK tetapi tidak memungkinkan bertatap
muka karena perbedaan tempat? Coba bayangkan, ketika ada siswa yang berada jauh
dari guru BK menelpon sambil menangis, “Bunda...tolong saya! Saya bingung
bunda, saya ingin mati saja. Sekarang saya ingin curhat dengan Bunda.” Apakah
guru BK harus menolaknya hanya karena tidak dapat bertatap muka secara face
to face dengan klien?
Didasari hati yang tulus ingin membantu
sesama, saya sebagai guru BK tentu akan berusaha membantu siswa tersebut dengan
tetap face to face meskipun berbeda tempat, di luar negeri sekalipun.
Inovasi yang saya lakukan yaitu konseling melalui dunia maya (cyber
counseling).Di era zaman teknologi ini hampir semua sekolah menyediakan
jaringan internet sehingga cyber counseling cukup mudah dilakukan oleh guru BK.
Strategi ini sangat efektif untuk mengatasi kendala kesulitan tatap muka antara
konselor dan klien yang berjauhan tempat.Dengan melakukan cyber counseling
berarti konselor dalam melaksanakan tugasnya telah berdasar pada landasan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan
perkembangan teknologi komputer, interaksi antara konselor dengan klien tidak
hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui
hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk cyber
counseling.Yang saya maksud konseling melalui dunia maya adalah dengan
memanfaatkan telepon video atau video call di jejaring sosial facebook. Dengan
model konseling ini, konselor dan klien tetap dapat bertatap muka dan
berkomunikasi lisan sebagai inti konseling. Konselor tetap dapat menunjukkan
empati dan perhatian penuh pada klien, melihat mimik dan gerak gerik klien, dan
saling berkomunikasi verbal. Saya percaya jika sebagian besar guru BK sudah
sangat akrab dan sering memanfaatkan jejaring sosial facebook untuk
berkomunikasi dengan teman, sehingga saya tidak akan menjelaskan tentang cara
membuat akun facebook.
Untuk dapat menyelenggarakan
cybercounseling, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan
Ø Pertama
adalah hal yang berkaitan dengan posisi konselor dan klien. Dalam hal ini
hendaklah konselor sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada klien dan klien
dapat sepenuhnya memperhatikan konselor. Klien benar-benar melihat dan
merasakan bahwa konselor dalam kondisi selalu memperhatikan diri klien dan
permasalahannya. Selama konseling, suara, mimik, gerak-gerik klien dan konselor
jelas ditangkap oleh kedua belah pihak, dan keduanya merasa dekat satu sama
lain. Dengan demikian selama proses konseling melalui telepon video di facebook
hendaknya konselor dan klien selalu di depan kamera sehingga dapat saling
melihat.
Ø Kedua, etika
yang berhubungan dengan asas konseling perorangan. Ada beberapa asas yang perlu
dipegang teguh dalam melaksananan cybercounseling, yaitu
a)
asas kerahasiaan yang menuntut dijaminnya semua
rahasia pribadi klien. Keyakinan klien akan adanya perlindungan yang demikian
itu menjadi jaminan untuk suksesnya konseling. Konselor tidak boleh merekam
proses cyber counseling tanpa izin klien. Selama proses konseling
melalui telelpon video tidak boleh ada orang lain di sekitar konselor atau
klien,
b)
Asas
kesukarelaan dan keterbukaan, menuntut adanya kesukarelaan penuh dari klien
untuk menjalani proses konseling. Adanya kesukarelaan pada klien diharapkan
akan muncul keterbukaan klien pada konselor yang menunjang keberhasilan
konseling,
c)
Asas
kenormatifan yang menuntut adanya kaidah dan norma yang berlaku, baik norma
agama, adat, hukum, dan kebiasaan selama cyber counseling. Sebelum proses
konseling melaluitelepon video alangkah baiknya jika konselor menyampaikan
aturan-aturan kepada klien, misalnya pakaian harus sopan, dan
d)
Asas
kemandirian, yaitu keputusan diambil oleh klien sendiri dan sanggup menanggung resiko akibat keputusannya tersebut.
Ketiga, hal
yang berkaitan dengan keterampilan konseling. Selama cyber counseling konselor
dituntut terus menggunakan keterampilan konseling, mulai dari attending
(penerimaan), responding (merespon), understanding (pemahaman), personalizing
(mempersonalisasikan), acting (pengambilan tindakan), dan initiating
(menginisiasiakan). Penggunaan media teknologi telepon video hendaklah tidak
jadi penghalang konselor untuk melakukan keterampilan konseling. Melalui
telelpon video facebook, konselor tetap dapat menunjukkan sikap penerimaan
terhadap klien, baik melalui kontak mata, gerak tubuh, ekspresi wajah, maupun
ungkapan verbal. Konselor dapat melihat dan mendengarkan klien dan klien dapat
melihat dan mendengar respon dari konselor.
B.
Bagaimana Konseling Melalui Video Call F
Cara
menggunakan video call atau panggilan telepon facebook untuk konseling adalah
a)
Konselor dan
klien menghidupkan percakapan facebook,
b)
Buka halaman
facebook video calling, lalu klik tombol telepon di bagian atas profil konselor
atau klien tergantung siapa yang menghubungi,
c)
Di halaman tersebut akan tersedia tombol mulai. Baik
konselor atau klien dapat memangil terlebih dahulu dengan mengklik tombol
mulai,
d)
Jika klien yang memanggil konselor, maka di layar
konselor akan muncul tobol jawab telepon. Untuk menjawab panggilan, klik tombol
jawab tersebut.
Ketika
konselor dan klien sudah terhubung melalui video call facebook, di layar
monitor konselor akan muncul gambar hidup klien, dan sebaliknya, Artinya,
konselor dan klien sudah bertatap muka. Karena inti dari proses konseling
adalah dengan wawancara, maka konselor dan klien harus dapat saling mendengar
dan berkomunikasi verbal. Oleh sebab itu keduanya perlu menggunakan earphone
yang terhubung ke laptop.Selanjutnya proses konseling berjalan seperti biasa,
sama ketika konselor dan klien berdekatan dan tatap muka langsung. Jika ingin
mengakhiri, klik tombol tutup video.Tak kalah penting, untuk kesuksesan
konseling melalui video call facebook, diperlukan elemen-elemen kunci. Truax
daCarkhuf (1967) mengemukakan elemen kunci konseling perorangan tersebut
adalah,
a)
pemahaman empatik yang akurat bukan hanya menyangkut
kepekaan konselor terhadap perasaan-perasaan klien, tetapi juga mencakup
kemampuan konselor dalam mengkomunukasikan pemahaman tersebut.
b)
kehangatan yang
tidak dibuat-buat (non possive warmith), berarti bahwa konselor tidak
menilai pribadi klien, tidak menuntut syarat-syarat tertentu pada klien, dan
menerima serta mengayomi konselor sebagai individu.
c)
ketulusan (genuineness),
konselor bersikap wajar, tidak bersandiwara, tidak berbeda apa yang dikatakan
dan apa yang di hatinya, dan obyektif,
d)
kekongkritan dan kekhasan (concreteness dan specificity),
yaitu pernyataan konselor mengacu kepada perasaan, pengalaman, dan perilaku
khusus klien.
Selama
konseling melalui video call facebook idealnya konselor tetap bisa menunjukkan
kepribadian efektif tersebut. Apa pun yang dilihat konselor tentang klien
melalui facebooknya (status, foto, komentar teman), hendaklah tidak dijadikan
acuan untuk menilai klien, tetapi tetap berpikir obyektif dan menerima klien
tanpa syarat.Bagi teman-teman guru BK atau siswa yang akan melakukan konseling
melalui video call facebook, pastikan bahwa laptop keduanya sudah diinstal soft
ware video call facebook. Jika belum, maka konselor dan klien perlu mengunduh
filenya melalui google. Klik dan simpan untuk mempersiapkan telepon video
facebook dan jalankan file yang diunduh. Setelah persiapan selesai, siap
nikmati konseling melalui video call.
Dari
penjelasan di atas, jelas bahwa proses konseling melalui video call face book
tidak mengurangi kualitas hubungan antara konselor dan klien. Konselor tetap
dapat mendengar suara klien, melihat gerak tubuh, ekspresi wajah, dan semua
kondisi fisik serta ekspresi emosi klien. Konselor tetap dapat menerapkan
keterampilan konseling individual baik secara verbal maupun non verbal.
Sebaliknya, klien juga dapat mengekpresikan perasannya, menceritakan
masalahnya, dan melakukan komunikasi verbal dengan konselor. Dengan kata lain,
semua prinsip konseling individual terpenuhi dalam cyber counseling.
Akhirnya,
saya mengajak para guru BK untuk terus berinovasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai
guru BK profesional. Semoga tulisan ini dapat membantu guru BK untuk terus
meningkatkan pelayanan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Jarak
tempat tidak perlu menjadi penghalang karena teknologi sudah memfasilitasi kita
tuk terus melakukan tugas kemanusiaan. Selamat melakukan konseling video call
dari facebook. Sungguh bahagia ketika kita dapat membantu sesama..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai seorang
konseling
melalui dunia maya adalah dengan memanfaatkan telepon video atau video call di
jejaring sosial facebook. Dengan model konseling ini, konselor dan klien tetap
dapat bertatap muka dan berkomunikasi lisan sebagai inti konseling. Konselor
tetap dapat menunjukkan empati dan perhatian penuh pada klien, melihat mimik
dan gerak gerik klien, dan saling berkomunikasi verbal. Saya percaya jika
sebagian besar guru BK sudah sangat akrab dan sering memanfaatkan jejaring
sosial facebook untuk berkomunikasi dengan teman, sehingga saya tidak akan
menjelaskan tentang cara.
B .Saran
Di era zaman
teknologi ini hampir semua sekolah menyediakan jaringan internet sehingga cyber
counseling cukup mudah dilakukan oleh guru BK. Strategi ini sangat efektif
untuk mengatasi kendala kesulitan tatap muka antara konselor dan klien yang berjauhan
tempat. Dengan
melakukan cyber counseling berarti konselor dalam melaksanakan tugasnya
telah berdasar pada landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Moh. Surya (2006)
mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, interaksi
antara konselor dengan klien tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka
tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui
internet, dalam bentuk cyber counseling.
DAFTAR PUSTAKA
Mamat
Supriatna, Derectori KONSELING MELALUI DUNIA MAYA SUPRIATNA/20 TRATEGI
KONSELING ,2 Juni 2013.